Jumat, 17 Maret 2017

Investasi terbesar Tiongkok dan jumlah TKA ilegal terbanyak ada di Morowali

PT. Indonesia morowali industrial park


Jakarta 17/03/2017- Dengan  hadirnya beberapa perusahaan di Indonesia yang melibatkan perekrutan tenaga kerja asing yang dalam hal ini sebagai tenaga kerja yang mempunyai skil dibidang perindustrian dan konstruksi, tetapi fakta yang beredar dibeberapa daerah Sulawesi tengan tepatnya dimorowali yang dimana berdiri salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri.

PT IMIP adalah perusahaan bentukan PT Shanghai Decent Investment (Group) Co.,Ltd, perusahaan afiliasi dari Tsingshan Steel. Pada tahun 2010, Tsingshan Steel dan PT Bintang Delapan Mineral mendirikan perusahaan PT Sulawesi Mining Investmen untuk membangun pabrik nikel di Morowali. 

 PT. IMIP ( Indonesia morowali industrial park ), salah satu perusahaan terbesar seasia tenggara yang nilai investasinya sebesar US$ 1,04 miliar dan didukung PLTU sebesar 2×150 MW. Selanjutnya, pembangunan pabrik tahap ke-3 akan ditargetkan memiliki kapasitas 300.000 ton dan dukungan PLTU sebesar 300 MW. Pabrik ketiga ini rencananya selesai pada akhir tahun 2017 dengan nilai investasi sebesar US$ 820 juta. Sehingga secara total, keseluruhan kapasitas akan mencapai 1,2 juta ton per tahun dengan didukung PLTU sebesar 730 MW.

Selain itu dengan hangatnya diperbincangkan masalah tenaga kerja asing yang illegal yang hanya memiliki passport wisata perusahaan PT.IMIP kini menjadi sorotan media karena dengan jumlah tenaga kerja asing asal tiongkok yang tidak sesuai dengan apa yang dilaporakan kepemerintah dan masyarakat jumlah tenaga kerja asing yang illegal baru baru ini data yang diberikan kesbankpol dan salah satu karyawan yang diPHK melaporkan kurang lebih 14.952 TKA illegal yang tidak sama sekali memilik skil yang bekerja di perusahaan PT.IMIP. 

Statemant mentri kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan baru baru ini dimedia bahwa tidak ada tenaga kerja asing yang bekerja sebagai buruh kasar,saya sudah melihat dan meninjau langsung keperusahaan bahwa informasi masyarakat itu tidak benar, jangan sembarang memberikan informasi yang tidak sesuai fakta dimasyarakat. ujarnya ketika diwawancarai oleh beberapa media

Data dan informasi yang kami berikan itu ril dan betul betul ada kami tidak pernah akan memberikan data yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan, kami bersedia membuktikan dan bertaggung jawab dengan semua data dan informasi yang telah kami beberkan dimayarakat. ujarnya salah satu masyarakat Bahodopi 





SHARE THIS

0 komentar: